D.N Aidit : Siapa Bilang Aku Komunis?

162,439
0
2024-07-04に共有
Tahun 1923 seorang Dipa Nusantara Aidit Terlahir.

tepatnya 30 Juli 1923 Ia dilahirkan dengan nama Achmad Aidit di Belitung, Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Aidit tumbuh dan berkembang dalam kultur Melayu yang amat religius.

Aidit kecil hidup dalam nuansa yang Islami. Setiap magrib, Aidit dan adik-adiknya sembahyang di musala. Selepas itu mereka mengikuti pengajian sampai datangnya waktu sembahyang isya. Saat di mushola Aidit sering diminta untuk mengumandangkan azan karena suaranya dianggap lugas dan lafalnya jelas

Yang paling lucu, Aidit kecil dipanggil "Amat" oleh orang-orang yang akrab dengannya karena nama depanya Ahcmad. Amat atau Acmar Aidit dikenal sebagai anak pengajian dan aktivitasnya sehari-hari sebagai muadzin dan penghafal Al-Qur'an. Bahkan dia sempat menghatamkan Al-Qur'an terlebih dahulu di depan keluarganya setelah itu menggelar syukuran.

Ia merupakan anak Abdullah Aidit, yang pernah memimpin gerakan pemuda di Belitung melawan kekuasaan kolonial Belanda, Abdullah Aidit juga pernah mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan, "Nurul Islam", yang berorientasi kepada Muhammadiyah.

Adapun ibu D.N. Aidit bernama Mailan.
Sang ibu berasal dari keluarga ningrat Belitung, putri dari Ki Agus Haji Abdul Rachman dan Nyayu Aminah.

Aidit merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Aidit juga memiliki memiliki dua saudara tiri. Sosok Aidit sendiri mewarisi watak keras dari kedua orangtuanya. Sebagai anak sulung, Aidit menjadi pelindung disaat adik-adiknya diganggu dan mendapat ancaman.

Sejak kecil, salah satu keunggulan dari Aidit ini adalah memiliki pergaulan yang sangat luas. dia mampu bergaul dengan semua etnis dan lapisan sosial di Belitung.

Coba perhatikan, Dari anak tangsi sampai golongan Tionghoa adalah temannya. Aidit sering diajak pergi memancing ikan pada malam hari oleh ayah temannya yang merupakan seorang nelayan.

Pengalamannya ini ditulis di buku harian Aidit. Dia mencatat tentang berapa jumlah hasil tangkapan nelayan dan ongkos yang dikeluarkan setiap perjalanan melaut, kemudian Aidit mencatat jerih payah nelayan itu yang tidak sebanding dengan upah yang didapat dalam menjual hasil tangkapannya di pasar. Ternyata aidit memiliki pemikiran kritis.

Selain bermain dengan anak seusianya, Aidit suka berkumpul dan bergaul dengan buruh timah. Karena di Blitung ada Tambang Timah besar.

Ia menjelaskan ada seorang teman seusianya yang menjadi buruh timah. Achmad kemudian menaruh simpati atas eksploitasi yang dirasakan oleh buruh.

Setiap hari Aidit melihat buruh berlumur-lumpur, bermandi keringat dan hidup susah. Sedangkan meneer Belanda dan tuan-tuan dari Inggris hidup hura-hura.

Aidit kemudian mencoba memahami kondisi buruh dengan cara ikut masuk ke dalam kehidupannya. Para buruh mengenalnya sebagai teman bercerita dan pendengar yang baik. Pada saat dimana buruh sedang bekerja untuk membersihkan kebun pekarangan, Aidit ikut membantu menyapu, memacul, hingga membuat lubang untuk pohon pisang.

Pada saat melakukan pekerjaan itu buruh biasanya menceritakan pengalaman bekerja di perusahaan timah kepada Aidit. Hingga buruh mengajak Aidit makan, entah singkong goreng ataupun buah-buahan, dalam keadaan santai ini buruh itu bercerita tentang keadaan sesungguhnya yang dia alami.

Pergaulan Aidit dengan orang-orang tertindas inilah, menurut Murad atau saudara kandungnya yang menentukan jalan pikiran dan sikap politik Aidit dikemudian hari. Sejak kecil, Aidit merupakan orang yang mau tahu kehidupan rakyat dimanapun dia berada. Berbeda dengan adik-adiknya yang menganggap kondisi di masyarakat merupakan hal yang biasa saja dan lumrah terjadi.

Di awal 1936, Aidit kemudian menamatkan pelajaran HIS di Bangka Hollandsch-Inlandsche School (disingkat HIS) (sekolah Belanda untuk bumiputera) adalah sekolah pada zaman penjajahan Belanda,

Achmad Aidit yang pada saat itu baru berusia 13 tahun menyatakan niatnya keluar dari kampong. “Aku mau ke Batavia” katanya seperti dikutip dari buku Aidit: Dua Rupa Wajah Dipa Nusantara. Ia melanjutkan sekolah ke Middestand Handel School (MHS), sebuah sekolah dagang di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.


Di Jakarta Aidit tinggal cukup lama di daerah Cempaka Putih, rumah milik kawan Abdullah seorang mantri polisi yang bernama Marto.

Idealisme dan bakat kepemimpinan DN Aidit lebih menonjol di antara kawan sebayanya di MHS.

Pernah sekali ia mengorganisasi kawannya untuk melakukan bolos massal demi mengantarkan jenazah pejuang kemerdekaan, Muhammad Husni Thamrin, yang ketika itu akan dimakamkan.

Aidit sendiri ternyata tidak pernah menyelesaikan pendidikan formalnya di MHS, dia lebih aktif di kegiatan luar sekolah.

Situasi politik ibu kota menarik bagi Aidit. Aidit sangat cepat dalam beradaptasi. Dengan berbekal identitas kedaerahan, dia memiliki akses untuk bergaul dengan sesama anak muda yang berasal dari Sumatra.

コメント (21)
  • @realist789
    detik" matinya DN Aidit tidk bnyak yg tau ditembak (eksekusi) trmasuk tntara brigade, prtanyaan pd admin : sumber (sjarah) dr mn ko detail bngt, tlg ksih refrensi ya min, tks
  • Terimakasih... Cerita habib Ahmad aidit yg jadinketua PKI, ternyata dari muda sudah jadi anak buah Habib Muso....👍👍
  • Kuncinya adalah persatuan dan kesatuan supaya Indonesia ga bisa di ganggu oleh bangsa manapun
  • Ri korban pertarungan politik internasional yaitu AS vs Unisoviet. Dan sampai sekarang masih dlm bayang2 AS dg sekutunya vs Rusia ,cina dg sekutunya. Bila RI condong ke AS kapitalis diganggu dg kelompok buruh, petani, nelayan dan orang miskin dg isu kemiskinan. Bila RI condong pd komunis maka akan diganggu dg Islam garis keras dg isu komunis anti agama. Untungnya sekarang RI non blok n pancasila harga mati.
  • Beliau ini yang menginisiasi penculikan Bung Karno dan Bung Hatta untuk menjauhkan pengaruh Jepang untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Aidit tau dari informannya di Komunitern, Jepang sedang lemah...
  • Bumbu kacang emang mantap, tetapi kalo terlalu banyak bumbu, apalagi gula.... Jadinya neg.😋😋😋
  • Bila dulu sudah ada podcast Dedy Corbuzier.... Dengan senang hati saya akan mendengar apa sebetulnya yang ada di otak D. N Aidit...pasti menarik
  • DN Aidit supaya lebih lengkap harus bongkar sejarah yg ditulis oleh PRESIDEN SOEKARNO. Ada sejarah yg di sembunyikan karena menyangkut rahasia kerajaan dan kesultanan menyangkut harta yg disembunyikan. Atas pemberontakan oleh satu golongan yg haus kekuasaan dokumen penyimpanan harta tersebut di bagi bagi untuk di amankan. Inilah satu sejarah NUSANTARA YG DISEMBUNYIKAN ( BACA DOKUMEN SOERAT WASIAT SOEKARNO ) Semoga bisa ditayangkan dan meluruskan sejarah Indonesia
  • PKI sampai skrng kebenaranya tdk terungkap.negri ini tdk akan pernah bsa mensejahterakan rakyatnya klo orang2 tdk pernah jujur dan merasa puas dengan yg dimiliki.negri ini kaya,sumber daya alam yg berlimpah tp sayang manusianya tdk jujur dan trlallu rakus.🇮🇩❤💪
  • Propaganda g30s memang kuat. Saya yakin komunis aidit tidak seperti stalin ataupun mao zedhong. 100 persen dia orang baik
  • @rupino658
    JK AMATI KEHIDUPAN . AIDIT TERNYATA DI WAKTU KECIL PINTER NGAJI... TP KNP KO' BS JD KOMUNIS SEJATI... APA LAGI KALO BUKAN PANGKAT DAN HARTA. SEJAK DULU SAMPAI SKRG PANGKAT HARTA WANITA BS MELALAIKAN SEGALANYA. KECUALI ORG2 YG KUAT IMAN NYA
  • Terima kasih Jelajah Sejarah yg telah menyampaikan sejarah Tuan Dipa Nusantara Aidit❤
  • awalnya aidit bukan komunis tapi begitu dia ke jawa langsung jadi KOMUNIS SEJATI
  • Bukan pki tapi idiologinya pkiii.sudah basi jgn di tutup2inya.jujur aja karena ke jujuran itu emas.
  • Bukan komunis, tapi memberontak tahun th. 1948 bersama Muso, Alimin, dharsono mendirikan negara Sosialis Soviet Indonesia Madiun.
  • @yuskhan131
    Ya dia bukan komunis tp habib dr yaman marga aidit
  • Bagus kontennya , menambah wawasan dan dapat diambil hikmahnya , bukan dipertentangkan !