Sendang Moyo, Calon Makam Ratu Malang yang Airnya Tak Pernah Kering

63,676
0
Published 2020-06-26
Di komplek makam Ratu Malang yang berada di puncak Gunung Kelir, Plered, Bantul, juga terdapat sebuah petilasan bernama Sendang Moyo.

Jika dibanding dengan makam Ratu Malang, petilasan Sendang Moyo ini tidak kalah megahnya.

Dinding yang begitu tebal berukuran 20 x 20 meter ini mengelilingi sebuah sendang/ kolam yang sepanjang tahun airnya tidak pernah kering.

Amangkurat I membangun petilasan Sendang Moyo ini begitu megah karena di tempat ini dia hendak memakamkan istri tercinta, Ratu Malang.

Tetapi keinginan Amangkurat I tersebut tidaklah pernah terwujud. Apakah yang menjadi penyebab Ratu Malang tidak jadi di makam kan di tempat ini? Simak video berikut ini.

All Comments (21)
  • @devibayan7877
    SAYA SUKA SEJARAH BUAT WAWASAN TAU SEJARA KERAJAAN DARI BERBAGAI TEMPAT.
  • ada fersi tambahan yg saya dpt waktu kisaran 25'th dulu. Jadi awal memang didalam benteng, karna ada airnya, lantas bikin lahat lagi di sebelah timur benteng bagian selatan pintu masuk. Namun disitu isinya bebatuan keras semua, dan sebelah utara pintu masuk ada batu persegi panjang yg lumayan besar, panjang kisaran 2'mtr. Setelah pembuatan lahat di 2 tempat tidak memenuhi syarat. baru dipindah ke bagian selatan (skrg makam utama) Dan benteng makam seingat saya banyak ditatah berbentuk wayang.
  • SEJARAH AMANGKURAT I 1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas. 2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban. 3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali. 4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati. 5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya. 6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri. 7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. 8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan. 9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura. 10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki. 11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis. 12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura. 13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara. 14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang. 15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun. 16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal. 17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas. 18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo. 19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II. 20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered. 21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram. 22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan. 24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga. 25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang. 26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang. 27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran. 28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus. 29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya. 30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang. 31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura. 32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura. 33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura. 34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen. 35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo. 36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas. 37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga. 38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas. 39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara. 40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen. 41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar. 42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum. 43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Raja yang ber budi bawa laksana. Maka disebut Amangkurat Agung. 44. Tahun 1677 Amangkurat II memindahkan ibukota dari Plered ke Kartasura. Pemborong bangunan Raden Sawunggaling dari Surabaya. 45. Tahun 1678 Amangkurat II membuat kebijakan pemekaran wilayah. Misalnya berdirinya Kabupaten Brebes dan Cilacap. 46. Tahun 1703 Mataram dipimpin oleh Amangkurat III. Kerajaan Mataram bertambah makmur. Tampil sebagai negara kang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. Sumber dari Babad Ila Ila yang diterbitkan oleh Humas Kraton Mataram tahun 1746....
  • Ape maksud calon makam? Ingaat ada lagi calon akhir jaman!?? KLU kat mlk calon maksud incoming.. itu persinggahan jenazah!! Aura luarbiasa ratu malangnya..
  • PAKELIRAN WAYANG GAGRAG AMANGKURAT 1. Gendhing Patalon. Pagelaran wayang jaman Amangkurat sejak tahun 1645 berpegang teguh pada pakem. Dimulai dengan gendhing patalon. Yakni cucur bawuk, pare anom, lambang sari, sukma ilang, ayak ayak, srepeg, sampak. Simbol asal usul kehidupan manusia. 2. Jejer Negari. Ayak ayak talu, untuk menyertai parekan. Masuk gendhing kabor untuk menyertai raja hadir. Janturan, suluk pathet nem ageng dan ada ada girisa. 3. Adegan Kedhatonan. Garwa prameswari raja bertugas di taman keputren. Dengan diiringi ladrang ayun ayun pathet nem laras pelog. Dilanjutkan pocapan ngobong dupa. 4. Paseban Jawi. Perdana Menteri kepatihan memberi briefing pada bawahan. Suluk hasta kuswala dan budhalan. Ada penampilan kapalan rampogan dan kereta kencana. 5. Wadya Bala Sabrang. Permulaan dengan suluk pathet kedu. Raja raksasa dengan bala bacingah. Iringan gendhing Diradameta. 6. Perang Gagal. Ada ada greget saut membuat ketegangan. Meletus pertempuran sengit. Srepeg nem meningkat gendhing sampak. Perang lantas bubar di tengah jalan. 7. Berguru di Pertapan. Mulai dengan gendhing bondhet. Seorang begawan memberi wejangan pada cantrik. Dikawal repat panakawan Semar Gareng Petruk Bagong. 8. Perang Kembang. Satria turun gunung diiringi gendhing clunthang. Ketemu barisan raksasa. Srepeg sanga mengiringi peperangan satria dan raksasa. Satria utama unggul. 9. Kahyangan Junggring Salaka. Bathari Guru bersama pembesar Kahyangan melakukan rapat kadewatan. Narada selaku wakil Dewa diutus turun ke madyapada. Diiringi gendhing ayak ayak sanga. 10. Negeri Amarta. Prabu Puntadewa bersama nayaka negeri Amarta sidang kenegaraan. Diiringi gendhing singa singa. Membahas tentang problematika sosial. Mendapat saran dari Prabu Kresna yang didampingi Prabu Baladewa. 11. Nugraha Tumurun. Masalah hidup mendapat solusi. Satria utama bisa mengatasi keadaan. Persoalan negeri rampung berkat ketajaman intelektual moral spiritual. Ilmu iku kelakone kanthi laku. Disertai gendhing gugur gunung. 12. Perang Brubuh. Tiap anugerah selalu ada cobaan. Satria utama lulus ujian. Diiringi gendhing sampak manyura. Sing becik ketitik, sing ala ketara. Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti. 13. Tancep Kayon. Ayak pamungkas menandai pagelaran wayang berakhir. Kayu kayun kayon, hayu hayun hayat. Orang hidup mesti wikan sangkan paraning dumadi........
  • @fajarretno2824
    Sebaiknya . Pemerintah memperhatikan tempat bersejarah di DIY ini...karena bisa jadi daerah tujuan wisata religi..
  • @budihartono820
    Semoga arwah para Ratu se nuasantara ... di tempatkan di sisi Allah swt ..Aamiin
  • AGEMAN GARWA PRAMESWARI AMANGKURAT A. Perhiasan 1. Kalung 2. Gelang tangan 3. Cincin 4. Cundhuk jungkat 5. Tusuk kondhe 6. Sengkang 7. Subang 8. Bros B. Kostum Keputren 1. Sabukwala 2. Sanggul 3. Pinjung kencong 4. Gendhala giren 5. Dodot klembreh 6. Kampuh ageng 7. Udhet cindhe 8. Bangun tulak C. Motif Batik 1. Parang 2. Sidomukti 3. Sidomulyo 4. Sidoluhur 5. Madubranta 6. Cakrakusuma 7. Sekar tanjung 8. Udan riris 9. Semen 10. Truntum 11. Wirasat 12. Wora wari 13. Ceplok 14. Gurda 15. Gebang 16. Gandasuli 17. Sekar jagad.......
  • @donacoss4615
    bnyk cerita jg legenda yg menatik di tanah jawa ini
  • @anawhy7200
    Generasi sekarang kok lbih suka cerita² drakor dan sejenisnya...miris skli,pdhl bnyk cerita² sejarah yg mnurut sy sngat mnarik.
  • Pangeran notoprojo di makamkan di dk mindi ds kaligayam wedi klaten, dia anak dari ratu malang
  • @mi_ardi5648
    Aku mbiyen cilikanku kerep opek jambu mete ning gunung kui...hehe