Profesi Baru Gen Z: Menjadi Full Time Children atau Pekerja Bebas #IntrigueRK

166,116
0
Published 2024-06-06
Di Ujung Pemerintahannya, presiden Jokowi menghadapi banyak urusan. Dari Suksesi dan Ambisi Anak-anak ikut Pilkada, Pendapatan Negara, Gelombang PHK, Naiknya UKT dan Harga Pokok, penyelesaian IKN dan sulitnya anak muda cari kerja. Kata Kemnaker, Hanya 10% Sarjana yang Terserap.

Karakter bebas dan sulit diterima dunia kerja telah memunculkan profesi baru: Full Time Children. Apa yang Harus Dilakukan Anak-Anak Muda dan Orangtuanya di Masa Depan?

----------------------------------------------
Follow:
www.instagram.com/rhenald.kasali
www.tiktok.com/@rhenaldkasali
twitter.com/rhenald_kasali
----------------------------------------------

#rhenaldkasali #stayrelevant #podcast #shorts #viral #indonesia

All Comments (21)
  • @devihudetz6567
    Sekedar info ya...saat ini saya berdomisili di Croatia, negara ini menjadi negara schengen di eropa sejak 2 tahun lalu. Saat ini Croatia membutuhkan lebih dari 500.000 tenaga kerja dari negara lain karena jumlah penduduk yang berusia produktif belum bisa mencukupi kebutuhan pasar tenaga kerja. Croatia saat ini menjadi negara paling mudah di antara negara schengen lain untuk mendapatkan visa kerja. Sektor yanh di butuhkan mulai dari pariwisata, industri, pertanian, jasa dll. Banyak migrant worker dari nepal dan filipina yang masuk ke negara ini. Menurut saya kaum muda di indonesia sangat kompeten bersaing dengan migrant workers yang lain. Jadi bagi siapa aja yang tertarik bekerja di negara schengen bisa mencari info agen kerja terpercaya atau kontak croatian embassy untuk mencari info lebih lanjut mengenai lowongan kerja di croatia
  • @SamuelL.Toruan
    Summary Baris 1. Banyak Generasi Z menganggur dan melanjutkan ke S2 karena sulitnya mendapatkan pekerjaan setelah S1 (00:12). 2. Pilihan menjadi "full time children" di Tiongkok, di mana anak-anak membantu orang tua dan mendapatkan gaji dari orang tua (01:24). 3. Sektor informal di Indonesia sebagai alternatif, banyak yang bekerja di sektor informal tanpa membayar pajak (02:15). 4. Jumlah sarjana di Indonesia jauh lebih rendah dibanding negara maju, hanya 17,9% dari total populasi (03:10). 5. "Crowding event" dalam jurusan-jurusan tertentu mengakibatkan banyak lulusan yang tumpah ke sektor informal (04:22). 6. Kesulitan ekonomi di Tiongkok mengakibatkan banyak lulusan tidak bisa bekerja, sehingga banyak yang kembali ke desa dan menjadi "full time children" (05:30). 7. Konsep "full time children" di Tiongkok di mana anak-anak merawat orang tua dan melakukan pekerjaan domestik (06:45). 8. Tidak semua orang tua mampu menggaji anak-anak mereka, banyak orang tua yang berharap anak mereka menjadi pekerja di luar rumah (07:56). 9. Kewirausahaan sebagai solusi di Indonesia sejak krisis moneter 1998, wirausaha menjadi pilihan bagi banyak orang (09:08). 10. Revolusi kewirausahaan di Indonesia, banyak anak muda mendirikan startup dan bekerja di sektor digital (11:25). 11. Saran investasi dalam pendidikan di bidang yang tidak overcrowded, mengembangkan keterampilan baru di bidang IT dan algoritma (13:42). 12. Pentingnya life skills dan mentalitas juara, mengasah keterampilan hidup agar lebih kompetitif (15:10). 13. Pentingnya networking dan portfolio, membangun jejaring dan portofolio lebih penting daripada sertifikat (16:50). 14. Mulai bekerja sebelum lulus, menghindari obsolesensi skill dan meningkatkan kesiapan kerja (18:30). 15. Pekerjaan di luar negeri sebagai peluang bagi generasi Z, banyak negara mengalami kelangkaan tenaga kerja yang berkualitas (19:45). 16. Generasi Z harus melawan stigma negatif dan tetap berusaha, pentingnya memiliki ikhtiar dan adaptasi dalam menghadapi tantangan (21:05).
  • @idadamanik3231
    Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, negara maritim, paru-paru dunia dsb seharusnya pemerintah Indonesia memfokuskan pendidikan dan lapangan pekerjaan untuk generasi muda ke sektor-sektor yang menjadi menjadi unggulan Indonesia maka Indonesia akan lebih maju dan masyarakat Indonesia juga berkembang. Bukan hanya fokus di sektor industri dan perkantoran atau digital tetapi perlu keseimbangan dalam semua sektor
  • @Sarabunis
    Untuk yang tua-tua juga, nggak usah malu belajar pada yg lebih muda. Sekedar sharing, saya yg Gen X yg tinggal di kota kecil, 8 tahun lalu memutuskan resign dari perusahaan tempat saya kerja, lalu jualan online dengan belajar pada anak-anak muda. Alhamdulillah sekarang di usia saya yang hampir 50 tahun tak perlu susah susah lagi pergi pagi pulang sore gaji nggak seberapa.
  • @user-pr7ii7io1g
    Jika kelas menengah hilang, kiamat bagi pemerintah karena pembayar pajak terbesar negara adalah kelas menengah. Sektor informal itu adalah survival, tidak bisa diharapkan NPWP nya.
  • @kiagengselo8017
    Coba negara fokus sektor pertanian peternakan, perikanan kelautan....fokus pada pembangunan yg menunjang kemakmuran.....pembangunan yg tdk terlalumendesak ditunda dulu...habisi itu orang2 rakus.....dan menghamburkan uangnya untuk bermewahan dg barang2 import yang menyedot devisa negara.....selain kerja keras kerja bersih Iringi dengan kehidupan yang religius ...inshaallah akan ada keberkahan....rakyat akan sejahtera... gemah ripah loh jinawi
  • Akhirnya pak Rhenald ngasih 'kuliah' lg, hehe. Jujur kangen sama format yg seperti ini, drpada yg berbasis podcast (ada narasumbernya)
  • @SriRiantiNovita
    Butuh lapangan kerja baru, bahkan yang sudah bekerja juga rawan untuk PHK besar-besaran. ●Berantas Judi Online ●Batasi Pinjol, paylater, karena banyak masyarakat indonesia tidak memiliki kesadaran pembayaran tepat waktu. ●negara boleh mengenakan pajak, tapi belanja negara jg harus seimbang, karena uang berputar rendah sekali, sehingga ekonomi tidak berputar. Kerja freelance bisa di lakukan, jika yang bersangkutan memiliki keahlian, untuk yang fresh graduate di anjurkan untuk masuk ke industri setidaknya memereka memiliki pembimbing dan pengalaman kerja yang baik "ETOS KERJA".
  • @abeng_hakim4377
    Sementara orang-orang bersusah payah cari kerja, ada orang dalam masuk tahun 2021 langsung jadi manajer di pertamina.... kalah karyawan lama pertaminanya yang harus meniti karir dari bawah. Itulah hebatnya punya paman nomor 1.
  • @Capital-cn4dr
    Petani bawang merah & bawang putih , tak sekolah tinggi, berhasil ,mengerek anaknya ,ke sekolah perguruan tinggi,lulus es,1,2 & 3,susah cari kerja, pulang kampuang,membantu pak tani dan bu tani ,swasembada apel manalagi.
  • Hidup adalah tentang sukses sukses sukses, dengan mengabaikan kehidupan itu sendiri. Lebih baik jadi full time children
  • @idedobe
    Saya sudah beberapa kali bekerja di sektor formal tapi didaerah saya sangat sulit mendapatkan gaji yg layak. Jadi saya beralih pekerjaan ke informal sebagai konten kreator dan alhamdulillah bisa punya pendapatan yg saya inginkan. Semoga temen2 bisa mendapatkan pekerjaan impian.
  • @Sarjito65
    Pemerintah tdk tau kemana arah bangsa ini dijalankan. Ekonomi? Pendidikan?! Kesehatan?!! Hukum ?!!! Politik?!!!! Budaya ?!?! Apalagi kebahagiaan?
  • @tudechannel168
    Ini Edukasi yang bagus, Kita perlu punya banyak Orang orang seperti prof. Rheinald. Sharing sedikit boleh ya. Lapangan Kerja sangat terkait dengan: Kompetensi pencari Kerja, Pertumbuhan Industri ( produsen) yang ramah Lingkungan, dan perlu Tujuan yang sama dari Kaum Elit, pengusaha untuk memajukan Bangsanya. Jangan mikirin Laba sendiri. Penting bagi pengusaha untuk memberikan masukan buat Kampus atau pemikir pemikir yang baik dan gagasan cemerlang. Terima kasih Prof.
  • Keterampilan KHUSUS & Kerja KERAS kunci sukses WIRAUSAHA anak2 muda Indonesia
  • @massarr3929
    Gw alumni kampus yg katanya terbaik di negeri ini... Gw pulang kampung jg, mnjalankan usaha yg alhamdullillah so profitable..uang gw gede jg...
  • @wiboworahmad
    Ada benarnya ya "ajarilah anakmu bahwa keberhasilan tidak selalu dilihat pada uang/kekayaan tetapi ukuran keberhasilan adalah kebahagiaan...... full time children ortu bahagia anak bahagia
  • @jayalabalyable
    Gak ada yg meleset ini nasihat, sy sudah alamai ini dr 2009 pak, hampir yg bapak bicarakan sdh sy jalankan, hasilnya mmg gak main2 (versi buat sy)❤
  • @HZKProject
    Terima kasih prof. Rhenald Kasali untuk edukasinya selama ini & jg usaha anda pada saat krismon thn 98 hingga 2006. Sudah 3 generasi kewirausahaan atau UMKM kita berkembang dengan pesat, sekali lagi TERIMA KASIH 🙏🏻🙏🏻🙏🏻