[EKSKLUSIF] Dari Abdullah Sungkar hingga Jamaah Islamiyah Bubar

14,834
2
Published 2024-07-26
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

Membaca kisah organisasi Al Jamaah Al Islamiyah atau lebih popular disebut Jamaah Islamiyah atau JI, adalah membaca sejarah panjang Indonesia modern warisan perang kemerdekaan.

Nama Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo tak bisa dilepaskan dari kemunculan Jamaah Islamiyah berpuluh tahun kemudian.

Ada kesamaan ideologis di antara perjuangan JI dengan gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Bahkan ada yang menyebut Jamaah Islamiyah adalah salah satu bagian kelanjutan perjuangan NII DI/TII.

Kartosoewirjo secara ideologis dan politis melahirkan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) DI/TII di Garut dan sekitarnya pada 7 Agustus 1949.

Menyebut nama Kartosoewirjo, bagaimanapun tak bisa dilepaskan dari sejarah perjalanan murid-murid dan anak asuh Haji Oemar Said Tjokroaminoto di Gang Peneleh VII, Kota Surabaya.

Dua nama penting lain adalah Soekarno dan Semaoen.

Soekarno kelak jadi Presiden pertama Republik Indonesia.

Sedangkan Semaoen bersama Alimin dan Muso kelak menjadi pentolan tokoh Partai Komunis Indonesia.

Akan halnya Kartosoewirjo, kelak sesuai perjuangan yang dipilihnya, memimpin NII DI/TII yang mengangkat senjata melawan pemerintahan Soekarno.

Kartosoewirjo, Soekarno, dan Semaoen pernah tinggal serumah di kediaman Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Sejak muda mereka menyemai pemikiran di guru yang sama.

Di rumah ini pula tokoh-tokoh pendiri Muhammadiyah di kemudian hari, seperti KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansyur kerap ikut berkumpul.

Akhir tragis terjadi di antara Kartosoewirjo, Soekarno, dan Semaun. Ketiganya bersimpang jalan karena faktor ideologis dan jalan politik yang dipilih.

Ketika gerakan NII DI/TII dipukul pasukan TNI dan Kartosoewirjo ditangkap, Presiden Soekarno dengan berat hati meneken pelaksanaan eksekusi mati Kartosoewirjo di sebuah pulau di Teluk Jakarta.

Kematian SM Kartosoewirjo meredakan perlawanan NII DI/TII, yang selama beberapa tahun telah menghanguskan sebagian wilayah Priangan Timur.

Melompat beberapa tahun kemudian, generasi penerus NII DI/TII menghidupkan kembali gerakan itu dalam bentuk lain dengan corak organisasi yang beragam.

Muncul nama Komando Jihad atau Komji, yang diwarnai aksi-aksi perampasan atau fa’i oleh kelompok Warman, dan penyerangan markas militer serta pos-pos polisi.

Paling fenomenal adalah pembajakan pesawat Garuda DC-10 Woyla oleh kelompok Imran yang mendarat dan pembajakan diakhiri di Bandara Don Muang, Bangkok.

Rangkaian aksi teror bernuansa ideologis ini berlangsung antara tahun 1976 hingga 1981, yang kemudian melahirkan teori konspirasi andil rezim Orde Baru di balik peristiwa ini.

Gerakan-gerakan disertai kekerasan itu merupakan perlawanan terhadap nasionalisme dan pemerintahan Indonesia yang juga menciptakan asas tunggal dalam politik.

Tak hanya di Jawa Barat, di Solo pada 1977 muncul nama Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir.

Keduanya dituduh mengkampanyekan golput atau golongan putih di Pemilu saat itu.

Keduanya ditangkap dan ditahan aparat keamanan khusus pemerintah Indonesia.

Tak berselang lama, keduanya kembali ditangkap atas tuduhan menentang dasar negara Pancasila.

Namun jauh sebelum itu, Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir mulai dikenal saat mendirikan Pondok Pesantren Al Mukmin di Ngruki, Cemani, Sukoharjo.

Mereka mendirikan pesantren itu bersama sejumlah tokoh lain yang tergabung di simpul organisasi Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang didirikan Mohammad Natsir.

Benih ideologis menguat di tempat ini, yang kemudian identik dengan pergerakan NII warisan Kartosoewirjo.

Inilah yang membuat Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir harus berhadapan dengan pemerintah dan apparat keamanan Indonesia.

Sesudah ditangkap dan ditahan sejak 1983, keduanya divonis 9 tahun penjara pada 1985. Kasusnya naik ke kasasi dan mereka dikenai tahanan rumah.

Di saat itulah, Abdullah Sungkar alias Abdul Halim dan Abu Bakar Baasyir alias Abdus Somad hijrah ke Kuala Pilah Negeri Sembilan, sebelum pindah ke Johor Bahru, Malaysia.

Mereka kelak mendirikan madrasah Luqmanul Hakim, dan dari titik inilah pada tahun 1993 Abdullah Sungkar mendirikan pergerakan baru Al Jamaah Al Islamiyah atau JI, sekaligus memimpinnya.

Kelahiran JI tak terlepas dari konflik elite jamaah NII, yang kemudian memisahkan tokoh-tokoh asal Ngruki dari kelompok NII Ajengan Masduki yang berbasis di Jawa Barat.

Pernyataan infishol itu secara formal mengakhiri hubungan dengan NII Jawa Barat, dan menjadi titik awal Jemaah Islamiyah.

Program: Wawancara Eksklusif
Host: Krisna Sumargo
Editor Video: Damara Abella Sakti

All Comments (21)
  • Alhamdulilha kita bersama ciptakan negri yg aman rukun dan damai Negri ini NKRI bkn Yaman!!!!
  • Kenapa berita lama sudh pada tahu publik. Kembali muncul di beritakan kembali ada apa. Semoga niatan baik
  • Dia bilangnya membantu rakyat suriah karena tendensi orang yang terdzolimi tapi tanpa izin pemerintah sama saja itu adalah jihad yang bid'ah wih apalagi dia bilang mencabut baiat dari Ji wis gila dengan percaya diri nya bapak ini masih dalam pemahaman khawarijnya
  • @Babahbarra
    Harusnya tanya ali imron .umar patek dan nasir abas,krna ali imron pernah ngomong ji ya emng udh gd tapi gerakanya jelas masi ada
  • Brigjen bermain Menit ke 17 coba di telaah di provokasi.....itu poinnya terus siapa yg mendanai
  • Lagian isu terorisme jadi bubar karena perang. Diawali perang Rusia Vs Ukraina. Terus ke Palestina...jadi zaman sekarang penuh peperangan daripada terorisme.
  • Semoga Allah menjayakan daulah islamiyah hingga ke nusantara 😭 muslimin butuh khilafah ala minhajin nubuwwah
  • Mada2han bangsa indonisia berjaya tidakmudah dipengaruhi bangsa asing
  • Memang sulit menerjemahkan islam Bisa2 jd permainan intel musuh islam Menangis hatiku
  • @BEN_DESCARTES
    JAMAAH ISLAMIYAH HARUA BERGERAK DALAM MEMBERANTAS KORUPSI KRN ITU BAGIAN DARI JIHAD
  • @DenAhfa
    Tidak boleh ada ajaran2 radikal di Indonesia.........! Masyarakat Nusantara itu orang yg spritualis.......cinta alam semesta
  • @estuard9830
    Ga seru bubar2an gini, biasanya kan suka bikin kelompok2 sendiri, ini kok kelompoknya malah bubar
  • Sangat lbh baik bubar, dari pada di curigai sebagai anak generasi ckowarij! Nyata khowarij ini, asal usulnya dari klompok Yahudi dan Majusi juga Nasroni yg pernah menentang keputusan Nabi Rosulullooh Muhammad saw dan Abu Bakar Assidiq a r?
  • Ko bubarnya aneh,ya.menjelang Prabowo dilantik.apakah takut di swiping oleh Prabowo.karena Prabowo bilang siapa yg ganggu NKRI 🇮🇩,, nah disitu deg ,dagan.menyerah sebelum dilibas. Ingat pak Harto,demi keamanan negara, siapa yg coba coba bermain dibelakang, sikat semua.terbukti pd kabur, ga ada bom meledak selama kepemimpinan pak Harto.32 thn aman.
  • @MsYonanda
    Bikin agama ini makin toxic bukan humanis